kembang api


star

Rabu, 09 Agustus 2017

Assesment and initial management of the trauma patient


Assesment and initial management of the trauma patient
⏩ Trauma (A, B, C)
1.      Airway  (jalur napas)
Kaji jalan nafas  pasien  (tersumbat / tidak)
Jika tersumbat lihat karna apa :
a.       Benda Asing
Eg : Lidah jatuh kebelakang (bunyi nafasnya Snoring (ngorok) cara membantunya beri Head tilt dan chin lift (kalau tidak trauma) Jika trauma lakukan jaw thrust 
 b.    Jika ada secret / darah  lakukan section dgn cara < 15 detik berhenti dulu baru lakukan section kembali. Jika tersumbat total lakukan cumbling (peluk dari belakang)  untuk pasien kurus (eg : tersumbat bakso (abdominal cumbling))



 Pemasangan oppa :
Nasopharingeal tube : (eg : pada pasien madibula (patah tulang rahang) suara nafas snoring (ngorok), untuk itu perlu dipasang Nasopharingeal tube yg tidak merangsang muntah pada pasien, dipasang 7 mm jari kelingking + kan jelly terlebih dahulu.
 lihat jalan nafasnya si pasien !
 Heimlich abdominal crush (pasien tidak sadar)
Diagnosa : bersihan jalan nafas kurang efektif

2.      Breath (pernapasan)
lihat, dengar, rasakan
Prinsip   : pernafasan normal 10-30 x/i
            : > 30 x/i sesak (berikan O2)
            : < 10 x/i apnu (berikan ventilasi tambahan & nafas buatan (RJP))
             
Menilai pernapasan:
a. Inspeksi (lihat): Frekuensi, pola nafas, simetris atau tidak, penggunaan otot bantu pernapasan, Bendungan vena leher, sianosis. Pada traum aperiksa adanya luka tusuk, fleil chest, luka pada dada, jejas.
b. Auskultasi (DENGAR): keluhan penderita, suara nafas, adakah suara tambahan nafas (rhonki?, whezing?), dengarkan adanya suara usus di dada, suara jantung.
c. Palpasi (Rasakan): nyeri tekan, krepitasi, emfisema subkutis, pergeseran letak trakea
Perkusi: Sonor, redup, hipersonor.
Pola nafas (breathing)  lihat dia bernafas / tidak
Jika tidak diagnosanya : gangguan nafas kurang efektif
 

3.       Circulation (sirkulasi)
     lihat nadi nya berapa :
     Nadi normal : 60-90 x/i
Cek nadinya teraba / tidak
Jika nadi teraba (cepat / halus)
Jika nadi Tidak teraba (gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit)

4.      Disability (kesadaran )
1.      Composmentis
yaitu kondisi seseorang yang sadar sepenuhnya, baik terhadap dirinya maupun terhadap lingkungannya dan dapat menjawab pertanyaan yang ditanyakan pemeriksa dengan baik. Apatis, yaitu kondisi seseorang yang tampak segan dan acuh tak acuh terhadap lingkungannya.
2.      Delirium, yaitu kondisi seseorang yang mengalami kekacauan gerakan, siklus tidur bangun yang terganggu dan tampak gaduh gelisah, kacau, disorientasi serta meronta-ronta.
3.      Somnolen yaitu kondisi seseorang yang mengantuk namun masih dapat sadar bila dirangsang, tetapi bila rangsang berhenti akan tertidur kembali.
4.      Sopor, yaitu kondisi seseorang yang mengantuk yang dalam, namun masih dapat dibangunkan dengan rangsang yang kuat, misalnya rangsang nyeri, tetapi tidak terbangun sempurna dan tidak dapat menjawab pertanyaan dengan baik.
5.       Semi-coma yaitu penurunan kesadaran yang tidak memberikan respons terhadap pertanyaan, tidak dapat dibangunkan sama sekali, respons terhadap rangsang nyeri hanya sedikit, tetapi refleks kornea dan pupil masih baik.
6.      coma, yaitu penurunan kesadaran yang sangat dalam, memberikan respons terhadap pertanyaan, tidak ada gerakan, dan tidak ada respons terhadap rangsang nyeri.

GCS (Glasgow Coma Scale)
Terdiri dari :
 Eye : membuka mata
Verbal : pembicaraan
Motorik : dan gerakan

Hasil pemeriksaan tersebut dinyatakan dalam derajat (score) dengan rentang angka 1 sampai 6 tergantung respon yang diberikan. Ketiga jenis respon tersebut kemudian dinilai dan dicatat pada grafik yang sesuai dan skor keseluruhan dibuat dengan menjumlahkan nilai ketiganya. Namun pada praktiknya terdapat perbedaan antara hasil pemeriksaan GCS pada orang dewasa dan pemeriksaan GCS pada bayi karena terdapat perbedaan respon antara orang dewasa dan bayi pada saat mereka menerima rangsangan.
 Nilai Tingkat Kesadaran GCS orang Dewasa Berikut nilai acuan dalam penilaian GCS pada orang dewasa:
Eye (respon membuka mata) :
 (4) : spontan atau membuka mata dengan sendirinya tanpa dirangsang.
 (3) : dengan rangsang suara (dilakukan dengan menyuruh pasien untuk membuka mata).
 (2) : dengan rangsang nyeri (memberikan rangsangan nyeri, misalnya menekan kuku jari).
 (1) : tidak ada respon meskipun sudah dirangsang.

Verbal (respon verbal atau ucapan) :
(5) : orientasi baik, bicaranya jelas.
 (4) : bingung, berbicara mengacau (berulang-ulang), disorientasi tempat dan waktu.
 (3) : mengucapkan kata-kata yang tidak jelas.
(2) : suara tanpa arti (mengerang)
 (1) : tidak ada respon

 Motorik (Gerakan) :
(6) : mengikuti perintah pemeriksa
 (5) : melokalisir nyeri, menjangkau dan menjauhkan stimulus saat diberi rangsang nyeri.
(4) : withdraws, menghindar atau menarik tubuh untuk menjauhi stimulus saat diberi rangsang nyeri.
(3) : flexi abnormal, salah satu tangan atau keduanya menekuk saat diberi rangsang nyeri.
(2) : extensi abnormal, salah satu tangan atau keduanya bergerak lurus (ekstensi) di sisi tubuh saat diberi rangsang nyeri.
(1) : tidak ada respon

Nilai Tingkat Kesadaran GCS pada Bayi dan Anak:
 Eye (respon membuka mata) :
 (4) : spontan
 (3) : membuka mata saat diperintah atau mendengar suara
 (2) : membuka mata saat ada rangsangan nyeri
 (1) : tidak ada respon

 Verbal (respon verbal) :
 (5) : berbicara mengoceh seperti biasa
(4) : menangis lemah
 (3) : menangis karena diberi rangsangan nyeri
(2) : merintih karena diberi rangsangan nyeri
(1) : tidak ada respon

Motorik (Gerakan) :
 (6) : bergerak spontan
 (5) : menarik anggota gerak karena sentuhan
 (4) : menarik anggota gerak karena rangsangan nyeri
 (3) : fleksi abnormal
 (2) : ekstensi abnormal
 (1) : tidak ada respon

 Hasil pemeriksaan tingkat kesadaran berdasarkan GCS disajikan dalam simbol E-V-M dan selanjutnya nilai GCS tersebut dijumlahkan. Nilai GCS yang tertinggi atau GCS normal adalah 15 yaitu E4V5M6 , sedangkan yang terendah adalah 3 yaitu E1V1M1.
Berikut beberapa penilaian GCS dan interpretasinya terhadap tingkat kesadaran :
 Nilai GCS (15-14) : Composmentis
Nilai GCS (13-12) : Apatis
Nilai GCS (11-10) : Delirium
 Nilai GCS (9-7) : Somnolen
Nilai GCS (6-5) : Sopor
Nilai GCS (4) : semi-coma
Nilai GCS (3) : Coma
Beberapa kondisi yang membuat seseorang menurun tingkat kesadarannya, seperti stroke, stroke ringan, cedera kepala, pendarahan otak, dan lain-lain.

Eksposure
1.      Buka pakaian penderita, guna memeriksa dan evaluasi penderita. Pakaikan selimut hangat (untuk mencegah hipotermi), ruangan cukup hangat dan diberikan cairan IV yang sudah dihangatkan.
2.      Jaga suhu tubuh penderita
Permasalahan di eksposure :
a.       Penderita datang ke IGD biasanya sudah dalam keadaan hipotermia, dan kemungkinan diperberat dengan resusitasi cairan dan darah.
Atasi : dengan kontrol perdarahan dengan cepat ; usaha menjaga suhu tubuh penderita
Hal lain yang dapat dilakukan oleh seorang perawat gawat darurat dalam primary survey selain yang telah dijelaskan adalah :
 1) Monitor Elektro Cardiografi
 2) Kolaborasi pemasangan kateter urin dan Naso Gastric Tube
3) Monitor analisa gas darah
4) Monitor tekanan darah
5) Pulse oximetri untuk mengukur saturasi oksigen
b.      Pasang kateter bila perlu (untuk balance cairan)
Pasien yg tidak boleh pakai kateter (kontrandikasi kateteterisasi)
1.      Prostatitis akut
2.      Kecurigaan trauma uretra
·         Pasien dgn cidera kepala (Gastric Tube) (NGT)
a.       Mencegah aspirasi lambung
b.      Mengurangi disensi lambung
c.       Mengurangi muntah
a)      Otore : darah / cairan dari hidung
b)      Minore : darah / cairan dari telinga
Jika terjadi otore dan minore : istirahatkan 2 jam di IGD tidak boleh makan, lakukan scane
c.       Heart monitor
Untuk pasien jantung harus disediakan alat monitor
d.      Reevaluasi (cek kembali)

⏩Non Trauma (C, A, B)
⏩ Di kgd (trauma eg : cidera kepala & diabetes mellitus)
+ 5 menit bisa mengalami kematian otak  karena otak bersifat irrefersible (RJP)
RJP – 5 menit  harus diatasi  dengan perfusi
⏩ Saat kecelakaan
Usahakan menyelamatkan tulang servikalnya (imobilisasi) karena itu merupakan pusat pernafasan
Di KGD
1.      Nilai aman / tidak aman tempat lokasi
Amankan sipenolong dulu baru sipasien (safety pasien)
Aman bagi sikorban (eg : jika pasien kecelakaan ketepikan dia terlebih dahulu)
2.      Cek respon
Kesadarannya apa?
Kalau kesarannya kurang beri rangsangan eg: dengan nyeri
3.      Primary
4.      Secondary survey
a.       Observasi vital sign / TTV
b.      Head to toe examination / pemeriksaan fisik (batuk, tumor, luka sakit)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar