MAKALAH KEPERAWATAN
KELUARGA
TIPE-TIPE KELUARGA
DISUSUN OLEH:
HENDIKA SAFITRI
DOSEN
PEMBIMBING:
Ns. MILYA
NOVERA. S.Kep. MNS
Program Studi Ilmu Keperawatan
STIKes Alifah Padang
2016
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
WR.WB
Alhamdulillahhirabbil’alamin
puji dan syukur kami ucapkan karena berkat rahmat dan karunianya, kami telah dapat menyelesaikan makalah ini
walaupun masih banyak kekurangan dan kesalahan yang terdapat dalam makalah ini.
Adapun judul dari makalah kami yaitu TIPE-TIPE KELUARGA.
Namun
makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat kami
harapkan agar kelak kami bisa
memperbaiki dan bisa membuat makalah yang lebih baik lagi.
Akhir
kata kami mohon maaf yang sebesar besarnya bila dalam penulisan makalah asuhan
keperawatan ini tidak berkenan di hati pembaca.
Padang, 10 Maret 2016
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR
ISI...........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
A.
Latar
Belakang..........................................................................................................................1
B.
Rumusan Masalah.....................................................................................................................1
C.
Tujuan
Penulisan.......................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
A.
Definisi Keluarga.......................................................................................................................2
B.
Tipe-tipe Keluarga.....................................................................................................................3
BAB III
PENUTUP...................................................................................................................7
A. Kesimpulan....................................................................................................................7
B. Saran...............................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sebuah keluarga atau suatu rumah tangga
berbentuk keluarga membutuhkan kehadiran sekurang-kurangnya dua orang,
seseorang kepala keluarga dan satu atau lebih atau anggota keluarga tersebut
melalui kelahiran, adopsi, atau pernikahan. Sebuah rumah tangga yang bukan
keluarga terdiri dari seorang kepala keluarga yang hidup sendiri atau dengan
yang tidak mempunyai hubungan dengan dirinya (Biro sensus Amerika Serikat, 1992).
Keluarga
di definisikan juga sebagai
unit asuhan dalam keperawatan, sebagai sebuah kelompok yang mengidentifikasi
diri dan terdiri atas dua individu atau lebih yang memiliki hubungan khusus,
yang dapat terkait dengan hubungan darah atau hukum atau dapat juga tidak,
namun berfungsi sedemikian rupa sehingga mereka mengganggap dirinya sebagai
keluarga (Whall,
1986).
Definisi keluarga bersifat luas,
definisi ini mencakup 2 tipe keluarga yaitu keluarga tradisional dan non
tradisional, yang di dalam nya terdapat pula berbagai
hubungan di luar perpektif legal, termasuk di dalamnya adalah keluarga yang
tidak ada hubungan darah, pernikahan, atau adopsi dan tidak hanya terbatas pada
keanggotaan dalam suatu rumah tangga. Definisi ini mecakup extended family yang tinggal dalam satu rumah tangga atau lebih,
pasangan yang tinggal bersama tanpa menikah, keluarga tanpa anak, keluarga
inti, the step parent family, commune
family, serta gay and lesbian family.
B.
Rumusan
Masalah
Dari latar belakang
diatas, maka rumusan masalahnya adalah:
1. Apa
itu keluarga?
2. Apa-apa
saja tipe-tipe keluarga?
C.
Tujuan
Penulisan
Berdasarkan rumusan
masalah diatas, tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Agar
mahasiswa mengetahui dan mengerti apa itu keluarga.
2. Agar
mahasiswa mengetahui tipe-tipe dalam keluarga.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi
Keluarga
Penulis
yang menggunakan perspektif para ahli pascamodernisme keluarga memandang bahwa
individu dari tiga generasi berikutnya akan mendefinisikan kembali keluarga,
bahkan reproduksi yang merupakan fungsi paling dasar dari keluarga pun
dipandang terpisah dari keluarga, dengan pilihan menjadi konteks utama di
lingkup keluarga pascmodern (Dunphy, 2001).
Whall
(1986), dalam analisis konsepnya mengenai keluarga sebagai unit asuhan dalam
keperawatan, mendefinisikan keluarga sebagai “sebuah kelompok yang
mengidentifikasi diri dan terdiri atas dua individu atau lebih yang memiliki
hubungan khusus, yang dapat terkait dengan hubungan darah atau hukum atau dapat
juga tidak, namun berfungsi sedemikian rupa sehingga mereka mengganggap dirinya
sebagai keluarga”.
Bozelt
(1987) memasukkan definisi tersendiri dengan menyebut keluarga sebagai “siapa
yang disebut oleh pasien sebagai keluarga, itulah keluarga”.
U.S
Bureau of the Census menggunakan definisi keluarga yang berorientasi tradisional,
yaitu sebagai berikut: keluarga terdiri atas individu yang bergabung bersama
oleh ikatan pernikahan, darah, atau adopsi dan tinggal di dalam satu rumah yang
sama. Saat ini, definisi keluarga tradisional terbatas, baik dalam hal
penerapannya maupun insklusivitasnya. Definisi keluarga harus mencakup luasnya
bentuk keluarga yang ada sekarang ini, yang tidak tercakup di dalam definisi
tradisional. Bebrapa sarjana di dalam bidang keluarga berpendapat bahwa kita
telah mendefinisikan keluarga menurut model keluarga inti, kulit putih, dan
kelas menengah dan memiliki kecendrungan untuk memandang keluarga yang tidak
sesuai dengan model ini sebagai penyimpangan (Smith, 1995) .
Dengan
menggabungkan pernyataan pokok pada definisi diatas, keluarga dalam teks ini
adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh kebersamaan dan kedekatan
emosional serta yang mengidentifikasi dirinya sebagai bagian dari keluarga.
B.
Tipe-Tipe
Keluarga
Tipe
Keluarga yang memerlukan pelayanan kesehatan berasal dari berbagai macam pola
kehidupan. Sesuai dengan perkembangan sosial maka tipe keluarga berkembang
mengikutinya. Agar dapat mengupayakan peran serta keluarga dalam meningkatkan
derajat kesehatan maka perawat perlu mengetahui berbagai tipe keluarga. Tipe
keluarga ada 2 yaitu tipe keluarga tradisional dan non tradisional.
1.
Keluarga
Tradisional.
a.
Keluarga
Inti (The Nuclear Family).
Keluarga initi (konjugal) adalah
keluarga hasil pernikahan yang mengahsilkan sistem, orang tua dan anak atau
prokreasi. Keluarga ini terdiri dari suami, istri, anak-kandung, adopsi, dan
atau keduanya.
Menurut U.S Census tahun 2000,
jumlah keluarga inti, yang terdiri dari seorang ayah yang mencari nafkah,
seorang ibu yang mengurusi rumah tangga, dan anak-anak yang merupakan keluarga
kebanyakan pada tahun 1950-an dan 1960-an hanya sekitar 8% dari keseluruhan
rumah tangga (Fields, 2001). Saat ini, hanya 52% anak Amerika yang tinggal
dalam keluarga initi tradisional. Dua variasi yang berkembang di antara
keluarga inti adalah:
a) Dual Earner Family:
suatu keluarga inti yang memiliki orang tua atau anggota keluarga yang dewasa
bekerja baik purna atau paruh waktu.
b) The Dyad Family:
Keluarga tanpa anak.
b.
Keluarga
Adopsi.
Adopsi
adalah pasangan suami istri yang telah menikah namun tidak dapat menghasilkan keturunan
atau anak, maka dari itu pasangan suami istri mengadopsi atau mengangkat anak
dari pasangan suami istri yang lain.
Adopsi
merupakan sebuah cara lain untuk membentuk keluarga. Dengan menyerahkan secara
sah tanggung jawab sebagai orang tua seterusnya dari orang tua kandung ke orang
tua adopsi, biasanya menimbulkan keadaan saling menguntungkan baik bagi orang
tua maupun anak.
Di
satu pihak orang tua adopsi mampu memberi asihan dan kasih sayangnya bagi anak
adopsinya, sementara anak adopsi diberi sebuah keluarga yang snagat
menginginkan mereka.
c.
Keluarga
Asuh
Peengasuhan
keluarga asuh adalh sebuah layanan kesejahteraan anak, yaitu anak ditempatkan
di rumah yang terpisah dari salah satu orang tua atau kedua orang tua kandung
untuk menjamin keamanan dan kesejahteraan fisik serta emosional mereka.
Anak-anak ditempatkan di rumah asuh karena orang tua dianggap tidak mampu atau
tidak layak mengasuh anak-anak mereka.
d.
Extended
Family
Extended family
yang terdiri dari keluarga inti ditambah dengan keluarga lain seperti paman,
bibi, kakek, nenek, dan lain-lain. Extended
family tradisional adalah keluarga dengan pasangan yang berbagai pengaturan
rumah tangga dan pengeluaran keuangan dengan orang tua, kakak/adik, dan
keluarga dekat lainnya. Anak-anak kemudian dibesarkan oleh beberapa generasi
dan memiliki pilihan model pola perilaku yang akan membentuk prilaku mereka.
Menurut U,S Bureau of the Census adalah
keluarga yang di dalamnya tinggal seorang anak dengan minimal salah satu orang
tua dan seseorang di luar anggota keluarga inti, baik memiliki hubungan
kekerabatan maupun tidak.
e.
Usila
Keluarga
tanpa anak karena terlambat menikah, atau karena mengejar karir atau
pendidikan.
f.
Single
Parent
Yaitu Keluarga yang terdiri
dari satu orang tua dengan anak (kandung
atau angkat). kondisi ini dapat disebabkan oleh
perceraian atau kematian.
g.
Commuter
Family.
Kedua
orang tua yang bekerja di luar kota,
dan hanya berkumpul pada saat libur saja.
h. Multigeneration Family.
Beberapa
generasi atau kelompok umur yang tinggal satu rumah.
i.
Kin-network
Family.
Beberapa
keluarga yang tinggal berdekatan dan menggunakan barang-barang yang sama,
seperti: dapur dan sumur yang sama.
j.
Blended
Family.
Keluarga
yang dibentuk dari janda atau duda dan membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya.
k.
Single
adult living alone.
Rumah tangga yang
terdiri dari satu orang dewasa.
2.
Keluarga
Non Tradisional.
a.
The
Ummaried Teenage Mother.
Keluarga
terdiri dari satu orang dewasa terutama ibu dengan anak dari hubungan tanpa
nikah.
b.
The
Step Parent Family.
Keluarga dengan orang
tua tiri.
c.
Commune
Family.
Lebih dari satu
keluarga tanpa pertalian darah yang hidup serumah.
d.
The
Non Marrital Heterosexsual Cohabiting Family.
Keluarga yang hidup
bersama, berganti-ganti pasangan tanpa nikah.
e.
Gay
and Lesbian Family.
Seseorang
yang mempunyai persamaan sex tinggal dalam satu rumah sebagaimana pasangan
suami istri.
f.
Cohabiting
Couple.
Orang dewasa yang hidup
bersama diluar ikatan perkawinan karena alasan tertentu.
g.
Group
Marriage Family.
Beberapa
orang dewasa telah merasa saling menikah, berbagi sesuatu termasuk sex dan
membesarkan anak.
h.
Group
Network Family.
Beberapa
keluarga inti dibatasi oleh norma dan aturan, hidup berdekatan dan saling
menggunakan yang sama dan bertanggung jawab membesarkan anak.
i.
Foster
Family.
Keluarga
yang menerima anak yang tidak ada hubungan saudara untuk waktu sementara.
j.
Homeless
Family.
Keluarga
yang terbentuk tanpa perlindungan yang permanen karena keadaan ekonomi atau
problem kesehatan mental.
k.
Gang.
Keluarga
yang deskritif dari orang-orang yang mencari ikatan emosioanal, berkembang
dalam kekerasan dan kriminal.
Di
Indonesia sendiri Dalam
UU No. 10 th 1992 disebutkan bahwa keluarga adalah unit terkecil dalam
masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami istri dan anak, ayah ibu
dan anak. Dalam kontex pembangunan indonesia bertujuan ingin menciptakan
keluarga yang bahagia dan sejahtera. Keluarga sejahtera dalam uu tersebut di
sebut sebagai keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah dan
mampu memenuhi kebutuhan hidup.
Jadi dari definisi keluarga sudah dapat terlihat bahwa keluarga mepunyai
makna yang sifatnya luas, definisi ini mencakup
2 tipe keluarga
yaitu keluarga tradisional dan non tradisional, yang di dalam nya terdapat pula
berbagai
hubungan di luar perpektif legal, termasuk di dalamnya adalah keluarga yang
tidak ada hubungan darah, pernikahan, atau adopsi dan tidak hanya terbatas pada
keanggotaan dalam suatu rumah tangga. Definisi ini mecakup extended family yang tinggal dalam satu rumah tangga atau lebih,
pasangan yang tinggal bersama tanpa menikah, keluarga tanpa anak, keluarga
inti, the step parent family, commune
family, serta gay and lesbian family.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa keluarga terdiri dari dua
orang atau lebih yang bergabung oleh ikatan bersama dan kedekatan emosional
serta yang mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari keluarga. Keluarga
membentuk unit dasar dalam masyarakat, keluarga merupakan lembaga sosial yang
memiliki pengaruh paling besar terhadap anggotanya. Unit dasar ini sangat
mempengaruhi perkembangan
seorang individu, sehingga dapat menjadi penentu keberhasilan atau kegagalan
hidup seseorang. Dimana keluarga terdiri dari keluarga tradisional dan non
tradisional.
B.
Saran.
Keluarga
setidaknya mampu membina, menjaga anggota keluarganya dengan kasih dan sayang, serta dapat memberi perhatian
dan pengertian dari orang
tua terhadap anak-anaknya. Karena dengan kasih sayanglah anak mampu berkembang
dan tumbuh sesuai pertumbuhan dan perkembangannya.
DAFTAR PUSTAKA
Getiadi.
2007. Konsep Dan Proses Keperawatan
Keluarga. Jakarta: Graha Ilmu.
Friedman,
Marilyn M. 2010. Buku Ajar Keperawatan
Keluarga: Riset, Teori Dan Praktik. Jakarta: EGC.
ii
Tidak ada komentar:
Posting Komentar