PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Sistem reproduksi adalah sistem yang
berfungsi untuk berkembang biak. Terdiri dari ovarium, uterus dan bagian alat
kelamin lainnya. Reproduksi atau perkembangbiakan merupakan bagian dari ilmu
faal (fisiologi). Reproduksi secara fisiologis tidak vital bagi kehidupan
individual dan meskipun siklus reproduksi suatu manusia berhenti, manusia
tersebut masih dapat bertahan hidup, sebagai contoh manusia yang dilakukan
tubektomi pada organ reproduksinya atau mencapai menopause tidak akan mati.
Pada umumnya reproduksi baru dapat berlangsung setelah manusia tersebut
mencapai masa pubertas atau dewasa kelamin, dan hal ini diatur oleh
kelenjar-kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkan dalam tubuh manusia.
Oogenesis atau pembentukan ovum pada
wanita telah dimulai sejak dalam kandungan ibunya. Setelah bayi lahir, dalam
tubuhnya telah ada sekitar satu juta oosit primer. Sebagian oosit primer
mengalami degenerasi sehingga ketika memasuki masa puber jumlah tersebut
menurun hingga tinggal sekitar 200 ribu pada tiap ovariumnya. Oosit primer ini
mengalami masa istirahat (dorman), kemudian proses oogenesis akan dilanjutkan
setelah wanita memasuki masa puber.
Sejak pertama mendapat menstruasi
(menarche) yang terjadi antara usia 9-14 tahun organ reproduksi aktif bekerja
hingga wanita tersebut berhenti menstruasi (menophause) yang terjadi antara
usia 46-54 tahun. Menstruasi merupakan pendarahan yang keluar melalui vagina
karena luruhnya dinding rahim (endometrium). Menstruasi juga merupakan pertanda tidak terjadi kehamilan, tiga perempat
bagian jaringan lembut endometrium yang telah dipersiapkan untuk menerima
konsepsi (penanaman embrio) akan terlepas. Kemudian endometrium akan terbentuk
kembali dipersiapkan untuk menerima
kemungkinan konsepsi berikutnya, demikian seterusnya terulang kembali secara
periodik dan dikenal dengan siklus menstruasi. Remaja putri tidak perlu merasa
takut karena menstruasi merupakan peristiwa biologis yang normal dan biasa
seperti halnya bernafas dan darah yang mengalir dalam tubuh. Seorang wanita harus
mengenal anatomi dan fisiologi organ reproduksinya. Dengan mengetahui anatomi
dan memahami fisiologi reproduksinya maka seorang wanita tak perlu merasa cemas
dan gelisah terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada masa remaja dan itu
adalah suatu hal yang normal.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka didapatlah
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan anatomi fisiologi sistem reproduksi perempuan?
2. Bagaimana anatomi sistem reproduksi perempuan?
3. Bagaimana fisiologi sistem reproduksi perempuan?
4. Apa saja ganguan pada
reproduksi wanita?
C. Tujuan
Makalah
Sejalan dengan rumusan di atas, makalah ini disusun untuk mengetahui dan mendeskripsikan:
1. Pengertian anatomi fisiologi sistem reproduksi perempuan;
2. Anatomi sistem reproduksi perempuan;
3. Fisiologi sistem reproduksi perempuan;
4. Gangguan pada
reproduksi wanita.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi
Perempuan
Berasal dari bahasa latin, yaitu:
Anatomi; Ana= bagian, memisahkan, Tomi (tomie) = Tomneinei = iris,
potong. Fisiologi: Fisis (Phisys) = alam atau cara kerja, Logos (logi) = ilmu
pengetahuan. Jadi anatomi dan fisiologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang susunan atau potongan tubuh dan bagaimana alat tubuh
itu bekerja.
Sistem reproduksi adalah suatu
rangkaian dan interaksi organ dan zat dalamorganisme yang dipergunakan untuk berkembang biak. Sistem
reproduksi pada suatu organisme berbeda antara jantan dan betina. Sistem
reproduksi pada perempuan berpusat di ovarium. Jadi anatomi fisiologi sistem reproduksi perempuan merupakan ilmu
pengetahuan yang mempelajari tentang susunan suatu rangkaian dan
interaksi organ dan
zat dalam organisme yang
dipergunakan untuk berkembang biak.
B. Anatomi Sistem Reproduksi Perempuan
Genetalia Eksterna & Genetalia Interna
1.
Genetalia Eksterna terdiri dari :
a.
Mons Veneris
Daerah yang menggunung di atas simfisis, yang akan ditumbuhi rambut
kemaluan (pubis) apabila wanita berangkat dewasa. Rambut ini membentuk sudut
lengkung (pada wanita) sedang pria membentuk sudut runcing ke atas.
b.
Labia Mayora (bibir
besar)
Seperti namanya,
Bagian ini berbentuk seperti bibir. Labia Mayora merupakan bagian lanjutan dari
mons veneris yang berbentuk lonjok, menuju ke bawah dan bersatu membentuk
perineum. Bagian Luar dari Labia Mayor disusun oleh jaringan lemak, kelenjar
keringat, dan saat dewasa biasanya ditutupi oleh rambut – rambut kemaluan yang
merupakan rambut dari mons veneris. Sedangkan selaput lemak yang tidak
berambut, namun memiliki banyak ujung – ujung saraf sehingga sensitif saat
melakukan hubungan seksual.
c.
Labia Minora (bibir
Kecil)
Bagian dalam dari bibir besar yang berwarna merah jambu. Merupakan suatu
lipatan kanan dan kiri bertemu diatas preputium klitoridis dan dibawah
klitoris. Bagian belakang kedua lipatan setelah mengelilingi orifisium vagina
bersatu disebut faurchet (hanya nampak pada wanita yang belum pernah melahirkan).
d.
Klitoris (kelentit)
Identik dengan penis pria, kira-kira sebesar kacang hijau sampai cabe rawit
dan ditutupi frenulum klitorodis. Glans klitoris berisi jaringan yang dapat
berereksi, sifatnya amat sensitif karena banyak memiliki serabut saraf.
e.
Vestibulum
Merupakan rongga yang sebelah lateral dibatasi oleh kedua labia minora,
anterior oleh klitoris dan dorsal oleh faurchet. Pada vestibulum juga bermuara
uretra dan 2 buah kelenjar skene dan 2 buah kelenjar bartholin, yang mana
kelenjar ini akan mengeluarkan sekret pada waktu koitus. Introitus vagina juga
terdapat disini.
f.
Hymen (selaput dara)
Merupakan selaput yang menutupi introitus vagina, biasanya berlubang
membentuk semilunaris, anularis, tapisan, septata, atau fimbria. Bila tidak
berlubang disebut atresia himenalis atau hymen imperforata. Hymen akan robek
pada koitus apalagi setelah bersalin (hymen ini disebut karunkulae
mirtiformis). Lubang-lubang pada hymen berfungsi untuk tempat keluarnya sekret
dan darah haid.
g.
Perineum
Terletak diantara vulva dan anus, panjang sekitar 4 cm.
h.
Vulva
Bagian dari alat kandungan yang berbentuk lonjong, berukuran panjang mulai
dari klitoris, kanan kiri diatas bibir kecil, sampai ke belakang di batasi
perineum.
D. Gangguan pada
Sistem Reproduksi Wanita
Adapula
macam-macam penyakit kelamin pada wanita selain masalahkeputihan yang berkaitan
erat dengan masalah organ intim kewanitaan beserta penyebab, gejala dan cara
mengobatinya :
1. Gonorrhea / Chlamydia
Gonorrhea atau Chlamydia merupakan salah
satu jenis bakteri penyebab keputihan yang banyak dialami oleh
sebagian besar wanita. Penyebabnya ialah:
a. Disebabkan oleh
bakteri yang ditularkan dari hubungan seksual dengan orang pasangan atau pria
yang sebelumnya sudah teridentifikasi terkena bakteri tersebut, dapat menyebabkan
infeksi yang dirasakan saat awal beberapa hari sampai beberapa minggu.
b. Jika pada pria,
penyakit yang disebabkan oleh bakteri tersebut menyebabkan keluarnya cairan
dari alat vital pria, ketika hendak berkemih dapat terasa sakit. Umumnya gejala
ini dapat terasa berat atau tidak terasa sama sekali. Sedangkan pada wanita
gejala dari gonorrhea dirasakan sangat ringan atau tidak terasa sama sekali,
namun jika tidak diobati akan menjadi semakin parah dan menyebabkan kemandulan.
c. Penyakit keputihan yang disebabkan oleh
gonorrhea dapat diatasi dengan antibiotik bila sudah diketahui sejak dini.
2. Herpes
Disebabkan oleh adanya
virus, dapat diobati namun tidak dapat disembuhkan secara total, gejala awal
timbul antara 3-10 hari setelah melakukan hubungan seksual dengan penderita
yang memiliki penyakit ini. Kemudian herpes ini akan menunjukkan gejala awal
dengan keluar seperti lecet yang kemudian terbuka menjadi lubang kecil dan
berair. Gejala seperti ini berakhir dalam 5-10 hari. Herpes ini menyerang
hampir seluruh bagian kulit. Terkadang wanita tidak menyadari bahwa herpes
dapat menyerang vagina. Virus herpes ini bisa hilang sendiri namun terkadang
muncul kembali.
3. Infeksi Jamur
Disebabkan oleh jamur
yang menimbulkan rasa gatal dan kemerahan di bawah kulit penis pria yang belum
disunat. Sedangkan pada wanita akan keluar cairan putih kental yang menyebabkan
rasa gatal. Infeksi jamur ini dapat diatasi dengan krim anti jamur.
4. Syphilis
Disebabkan oleh
bakteria. Muncul antara 3 minggu sampai 3 bulan setelah berhubungan seksual
dengan penderita penyakit ini. Luka terlihat seperti lubang pada kulit dengan
tepi yang lebih tinggi, tidak terasa sakit dan luka akan hilang setelah
beberapa minggu, akan tetapi virus akan tetap menempel pada tubuh dan penyakit
dapat muncul kembali seperti lecet-lecet pada seluruh tubuh dan kemudian akan
hilang dengan sendirinya, kemudian virus akan menyebar ke tubuh lainnya.
Syphilis pada wanita
biasanya menyerang vagina. Syphilis ini dapat disembuhkan dengan fase pemulihan
dengan menggunakan penicillin. Hampir sama dengan virus herpes, namun virus
herpes tidak dapat disembuhkan.
5. Vaginitis
Vaginitis merupakan
infeksi pada vagina yang biasanya menyebabkan keluarnya cairan dari vagina,
cairan keputihan ini berbau dan menimbulkan rasa tidak nyaman. Karena
disebabkan oleh berbagai bakteri yang hinggap pada vagina seperti jenis bakteri
gonorrhea dan chlamydia atau jamur serta bakteri lainnya yang sudah menetap
pada vagina, bakteri-bakteri pada vagina dapat dilihat dengan mikroskop.
Pengobatannya dapat disembuhkan dengan obat yang tepat dengan penyebabnya.
6. Bisul pada alat kelamin
Bisul pada alat
kelamin dapat disebabkan oleh Virus Human Papilloma atau HPV, ditandai dengan
setelah melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang sebelumnya memiliki
penyakit kelamin hingga tertular lewat hubungan seksual. Ketika itu akan muncul
satu bisul bahkan lebih sampai terkadang membentuk benjolan yang dapat diderita
selama sebulan sampai setahun. Bisul pada alat kelamin tidak hanya dialami oleh
wanita, tetapi pada pria juga bisa mengalaminya. Namun ada perbedaan jika bisul
pada pria terlihat kecil dan pada wanita tidak terlihat karena berada di dalam
vagina. Pengobatan dapat dilakukan dengan cara pap smear dengan tidak berganti pasangan.
7. Kutu Kelamin
Kutu kelamin berukuran
lebih kecil atau sangat kecil atau sama dengan 1/8 inchi. berwarna kelabu
kecokelatan dan hidup menetap pada rambut kemaluan. Kutu kelamin dapat
disembuhkan dengan cara memakai obat cair yang digosokkan pada rambut kelamin
atau dengan menggunting rambut kemaluan sebagian guna menghindari kuman dan
bakteri yang menempel bersamaan dengan keringat dan masuk ke bibir dalam
vagina.
Kutu kelamin dapat menyebabkan rasa
gatal yang luar biasa dan dapat menyebabkan luka-luka kecil jika digaruk akan
terasa perih. Hal ini disebabkan oleh kebersihan yang tidak diperhatikan.
Cobalah dengan mengganti celana dalam tiap kali Anda selesai buang air kecil
atau air besar dan jangan menggunakan handuk secara bergantian.
8. AIDS ( Acquired Immune Deficiency
Syndrome ) / HIV Disease
Penyakit kelamin satu
ini diakibatkan dari hubungan seksual yang sering berganti pasangan, pemakaian
narkoba dengan menggunakan jarum suntik. Hal ini disebabkan oleh karena sistem
kekebalan tubuh yang semakin melemah. Gejala untuk menentukan bakteri atau
virus AIDS ini hanya dapat dilihat dengan melakukan pemeriksaan melaui tes
darah. Virus AIDS ini banyak merenggut nyawa. Namun saat ini telah ditemukan
obat untuk mengatasi virus HIV AIDS
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian bab sebelumnya, kami
dapat mengemukakan simpulan anatomi fisiologi sistem reproduksi perempuan
merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang susunan suatu rangkaian dan
interaksi organ dan zat dalam organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak.
B. Saran
Penysun mengetahui bahwa makalah ini sangat
jauh dari kata sempurna, oleh karena itu saran dan kritik dari bapak/ibu guru
sangat kami harapkan. Agar makalah ini bisa lebih baik lagi dan bisa menjadi
pembelajaran untuk kami dikemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
Firman. (2009). Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Pria dan Wanita.
[Online]. Tersedia: http://hendyuuk.blogspot.com/2009/12/anatomi-fisiologi-sistem-reproduksi.html. [6 April 2013].
Nopiana, Helse. (2011). Anatomi Fisiologi Organ Reproduksi Wanita.
[Online]. Tersedia: http://bidansuper.blogspot.com/2011/02/anatomi-fisiologi-organ-reproduksi.html. [6 April 2013].
Riani, Intan. (2009). Siklus Menstruasi. [Online]. Tersedia:http://intanriani.wordpress.com/siklus-menstruasi-pada-wanita/.
[7 April 2013].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar