kembang api


star

Selasa, 03 November 2015

CONTOH KASUS ANALISA DATA KEPERAWATAN JIWA


KASUS :
Tn. K (30 th), masuk ke RSJ HB. Saanin (10 – 07 -2015) untuk ketiga kalinya karena keluyuran & berbicara kacau, yang pertama 2010 karena berteriak teriak. Klien berkali – kali mengatakan dia adalah anak imam bonjol yang sedang diculik, klien ingin kuliah lagi tapi dia tidak lulus SMU, klien malas untuk gosok gigi & mandi. Klien tampak penampilan acak – acak, bila menjawab pertanyaan sering meloncat ide pembicaraan, berbelit – belit, secara cepat dan keras.

ANALISA DATA :
Data Subjektif :
  •         Klien mengatakan dia adalah anak imam bonjol yang sedang diculik. 
  •         Klien ingin kuliah lagi tapi tidak lulus SMU.

Data Objektif :
  •          Penampilan acak – acak.
  •          Bila menjawab pertanyaan sering meloncat ide pembicaraan, berbelit belit, secara cepat    dan keras.
  •          Keluyuran Berbicara kacau.
  •          Klien malas mandi.
  •          Klien malas gosok gigi.



PENGKAJIAN : ANALISA Data
DATA
                   Diagnosa Keperawatan                 
Data subjektif :
  •          Klien mengatakan dia adalah anak imam bonjol yang sedang diculik.
  • Data objektif :
  •          Bila menjawab pertanyaan sering meloncat ide pembicaraan, berbelit belit, secara cepat dan keras.
  •          Keluyuran Berbicara kacau.

  •          Waham kebesaran.
                                                                            
Data subjektif :
  •          Klien ingin kuliah lagi tapi tidak lulus SMU.
Data Objektif :
  •          Penampilan acak – acak.
  •          Klien malas mandi.
  •          Klien malas gosok gigi.


  •             Harga diri rendah kronik.
Data subjektif :
  •          Klien ingin kuliah lagi tapi tidak lulus SMU.
Data objektif :
  •  (kerusakan komunikasi verbal )
  •          Bila menjawab pertanyaan sering meloncat ide pembicaraan, berbelit belit, secara cepat dan keras.
  •          Berbicara kacau.

  •          Resiko perilaku kekerasan.
           

POHON DIAGNOSA :


                       
           
                                                                                                     

Diagnosa Keperawatan.
  •          Diagnosa keperawatan utama :
  Perubahan proses pikir : waham kebesaran
  •          Diagnosa keperawatan :
1.      Harga diri Rendah Kronik.
2.      Resiko Perilaku Kekerasan.

Rencana Asuhan Keperawatan
No
Diagnosa Keperawatan
Tujuan

Tujuan                    Kriteria Hasil
Intervensi
1.
Waham Kebesaran
tujuan umum :
klien dapat
mengontrol
wahamnya.


Tujuan kusus:
1. Klien dapat    1. Ekspresi wajah
Membina               bersahabat,
Hubungan             berjabat tangan,
Saling percaya      menyebutkan
Dengan                  nama.
 perawat.


1.          
  •          Salam terapeutik
  •          Perkenalkan diri
  •          Jelaskan tujuan interaksi
  •          Ciptakan lingkungan yang tenang
  •          Buat kontak yang jelas (topik, waktu, tempat).
2.
klien mengidentifikasi kemampuan yang ada.
2.klien dapat      2. Klien 
Mengidentifi        bisa diarahkan
Kasi kemam         untuk kegiatan
Puan yang di                                                            yang   bermanfaat
Miliki.             
2.
  •          Beri pujian pada penampilan dan kemampuan klien yang realistis.
  •          Diskusikan bersama klien kemampuan yang dimiliki pada waktu lalu dan saat ini yngrealistis.
  •          Tanyakan apa yang biasa dilakukan kemudian dianjurkan untuk melakukan saat ini (kaitkan dengan aktifitas sehari- hari dan perawatan diri).
  •          Jika klien bicara soal wahamnya, dengarkan sampai kebutuhan waham tidak ada. Perlihatkan kepada klien klien sangat penting.
3.
klien dapat mengidentifikasi kebutuhan yang tidak teroenuhi.
3. Klien dapat          klien tampak
 memenuhi          nyaman dan
kebutuhannya       aman.
                           
  •          Observasi kebutuhan klien sehari- hari
  •          Diskusikan kebutuhan klien yang tidak terpenuhi baik di rumah maupun di rumah sakit. (rasa sakit, cemas, marah)
  •          Hubungkan kebutuhan yang tidak terpenuhi hingga terjadinya waham
  •          Atur situasi agae klien tidak mempunyai waktu untuk menggunakan wahamnya.
  •          Klien dapat berhubungan dengan realitas.
4.
Klien dapat menghadirkan realitas dan membuka pikiran bahwa realita itu lebih benar dari apa yang dipikirkan klien. Sehingga klien dapat menghilangkan waham yang ada.
4.Klien dapat         klien mau untuk
berbicara             di ikut sertakan
dengan konteks      dalam terapi
 yang realitas          aktivitas
 (diri, orang lain     kelompok :
, waktu )              orientsi realitas.
  •          Berikan pujianpada setiap kegiatan positif yang dilakukan klien.
  •          Klien sudah dapat menggunakan obat dengan benar.
  •          Klien dapat dukungan penuh dari keluarga.


Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Setiap Hari :

A.    Proses Keperawatan.
Kondisi klien :
ü  Diagnosa Subjektif :
  •          Klien mengatakan dia adalah anak imam bonjol yang sedang diculik.
  •          Klien ingin kuliah lagi tapi tidak lulus SMU.

      ü  Diagnosa Objektif :
  •          Penampilan acak – acak.
  •          Bila menjawab pertanyaan sering meloncat ide pembicaraan, berbelit belit, secara cepat dan keras.
  •          Keluyuran Berbicara kacau.
  •          Klien malas mandi.
  •          Klien malas gosok gigi.
       ü  Diagnosa Keperawatan : Perubahan proses pikir : waham kebesaran 
Tuk 1 : klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat. 
Tuk 2 : klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki 
Tuk 3 : klien dapat memenuhi kebutuhannya
Tuk 4 : klien dapat berbicara dengan kontaks yang realitas (diri, orang lain, waktu)

         ü  Tindakan keperawatan :
  •          membina hubungan saling percaya
  •          Mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki oleh klien
  •          Menanyakan tentang kebutuhan apa saja yang belum terpenuhi baik dirumah maupun di rumah sakit.
  •          Mengajarkan kepada klien untuk membuka pikiran bahwa relita itu benar dari aapa yang di pikirkan sehingga bisa menghilangkan waham yang ada.

B.     Proses Pelaksanaan Tindakan
  •        Fase orientasi :
1.      Salam terapeutik : “Assalamualaikum, Tn. K
2.      Evaluasi / validasi : masih ingat dengan hendika? Bagaimana perasaan hari ini?
3.      Kontrak :
a.       Topik :  Baiklah Tn.K bagaimana jika kita berdiskusi masalah waham dan realita ?  untuk waktunya 30 menit saja dari jam 9.00- 9.30. di taman ini. apa Tn, K bersedia?
b.      Tempat :
c.       Waktu :

  •          Fase kerja :
Tindakan Keperawatan
1.      Menjelaskan kepada klien apakah yang dimaksud dengan waham “waham adalah suatu pemikiran yang salah terhadap realita yang ada. Misalnya seperti menganggap dirinya adalah seseorang yang ditakuti, tetapi sebenernya tidak.
2.      Siapakah yang TN. K sebut sebagai anak imam bonjol?
3.      Nah ! berarti Tn.K dilahirkan dan dibesarkan di dalam keluarga tuanku imam bonjol dong? Padahal di status disini tertulis anda adalah dari keluarga Tn. K.
4.      Saya mengerti apa yang Tn. K maksudkan. Tetapi yang Tn.K alami itu sama dengan yang saya jelaskan barusan tadi, jadi ayah Tn.K bukanlah tuanku imam bonjol.
5.      Saya paham apa yang Tn.K inginkan. Tapi yang perlu di ketahui saat ini yang dinyatakan anak nya tuanku imam bonjol tidak ada. Yang ada hanyalah Tn. K dari keluarga Tn. K saja dan tidak memiliki ikatan keluarga apapun dengan tuanku imam bonjol. Begitu Tn.K ya?

  •          Fase terminasi.
1.      Evaluasi klien (subjektif) : “ok, saya rasa Tn. K sudah sedikit mengenal tentang waham dan realita dan Tn. K pun sudah mengenal siapakah Tn. K sebenarnya”.
2.      Evaluasi perawat (objektif) : sekarang coba sebutkan apa yang dimaksud dengan waham? Benar sekali. Apakah Tn.K sudah paham apa yang Tn.K alami sekarang?
3.      Rencana tindak lanjut : baiklah Tn. K saya rasa Tn.K sudah mampu membedakan antara waham dengan realita.
4.      Kontrak yang akan datang : nah Tn.K  saya rasa ngobrol kali ini sudah cukup. Sudah 30 menit. Nah nanti siang kita akan bertemu lagi jam 14.00 siang setelah makan siang disini ya Tn.K? Nanti kita akan membahas cara menghilangkan waham. Bagaimana Tn.K setuju?
Tempat :
Topik (TUK selanjutnya) :


CATATAN PERKEMBANGAN
TGL / JAM
IMPLEMANTASI
EVALUASI
PARAF
27-10-2015
Dx : Keperawatan
1.      Waham kebesaran.
2.      Harga diri rendah kronik.
3.      Resiko perilaku kekerasan.
TUK :
Tuk1 : Tuk 1 : klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
Tuk 2 : klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
Tuk 3 : klien dapat memenuhi kebutuhannya
Tuk 4 : klien dapat berbicara dengan kontaks yang realitas (diri, orang lain, waktu)



·         Perawat menanyakan apakah yang dimaksud dengan waham
·          Perawat mengidentifikasi klien tentang perbedaan waham dengan realita
·         dst
S : klien berkali – kali mengatakan dia adalah anak imam bonjol yang sedang diculik.
O :
·         Bila menjawab pertanyaan sering meloncat ide pembicaraan, berbelit belit, secara cepat dan keras.
·         Keluyuran Berbicara kacau.


















A.    Klien mampu :
·         Sp 1 tercapai sebagian
P : pr untuk klien : rencana tindak lanjut : (intervensi yang harus dilatih) klien bisa membedakan antara waham dengan realita.
·   Pr untuk perawat : kontrak yang akan datang.
Waktu : jam 14.00,
Tempat : di taman
Topik (TUK selanjutnya) : cara menghilangkan waham.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar