kembang api


star

Rabu, 04 November 2015

TERAPI RELAKSASI PROGRESIF



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Asumsi dasar yang melatarbelakangi teknik relaksasi adalah bahwa individu memiliki kecemasan-kecemasan yang timbul dari keadaan fisik maupun psikisnya, sehingga diperlukan usaha untuk menyalurkan kelebihan energi dalam dirinya melalui suatu kegiatan yang menyenangkan dan menenangkan.
Terapi relaksasi dilakukan untuk mencegah dan mengurangi ketegangan pikiran dan otot - otot akibat stres karena ketegangan dapat mempengaruhi keseimbangan tubuh. Bila ketegangan terjadi maka tubuh akan menjadi lemah dan akibatnya tubuh tidak dapat melakukan fungsinya secara optimal. Penggunaan kelompok dalam praktik keperawatan jiwa memberikan dampak positif dalam upaya pencegahan, pengobatan atau terapi pemulihan kesehatan seseorang.

B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1.        Apa definisi dari terapi relaksasi progresif kelompok?
2.        Apa saja cara mengaplikasikan terapi relaksasi progresif kelompok?

C.      Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Menjelaskan definisi dari terapi relaksasi progresif kelompok.
2.      Menjelaskan cara mengaplikasi terapi relaksasi progresif kelompok.




BAB II
PEMBAHASAN

A.      Definisi Terapi Relaksasi progresif Kelompok
Relaksasi merupakan upaya sejenak untuk melupakan kecemasan dan mengistirahatkan pikiran dengan cara menyalurkan kelebihan energi atau ketegangan (psikis) melalui sesuatu kegiatan yang menyenagkan.Relaksasi dapat memutuskan pikiran-pikiran negatife yang menyertai kecemasan (Greenberg:2000).
Teknik relaksasi progresif adalah memusatkan perhatian pada suatu aktifitas otot, dengan mengidentifikasi otot yang tegang kemudian menurunkan ketegangan dengan melakukan teknik relaksasi untuk mendapatkan perasaan relaks (Murphy, 1996).
Teknik relaksasi progresif memusatkan perhatian pada suatu aktifitas otot dengan mengidentifikasi otot yang tegang  kemudian menurunkan keteganagan dengan melakukan teknik relaksasi untuk mendapatkan perasaan rileks.
Relaksasi progresif dapat digunakan untuk penatalaksanaan masalah fisik dan psikososial, termasuk didalamnya masalah nyeri. Relaksasi yang dihasilkan oleh metode ini dapat bermanfaat untuk menurunkan kecemasan, kontraksi otot dan memfasilitasi tidur.

1.      Tujuan
a.    Membantu pasien menurunkan stres tanpa pharmakologi
b.    Memberikan dan meningkatkan pengalaman subjektif bahwa ketegangan fisiologis bisa direlaksasikan sehingga relaksasi akan menjadi kebiasaan berespon pada keadaan-kaadaan tertentu ketika otot tegang
c.    Menurunkan stess pada individu, relaksasi dalam dapat mencegah manifestasi psikologis maupun fisiologis yang diakibatkan stress.

2.      Manfaat
Banyak manfaat nyata dari latihan relaksasi progresif. Burn dalam Utami (2002) melaporkan beberapa keuntungan yang diperoleh dari relassasi progresif, antara lain : menurunkan ketegangan otot  mengurangi tingkat kecemasan, masalah-masalah yang berhubungan dengan stress seperti hipertensi, sakit kepala, insomnia.

B.       Cara Mengaplikasikan Terapi Relaksasi Progresif Kelompok
 
1.    Kepalkan kedua telapak tangan, kencangkan bisep dan lengan bawah (sikap Charles Atlas) selama lima sampai tujuh detik. Anjur klien untuk memikirkan rasanya dan tegangkan otot sepenuhnya kemudian relaks.selama 12 sampai 30 detik. (Greenberg, 2002).
2.    Kerutkan dahi ke atas, pada saat yang sama tekan kepala sejauh mungkin ke belakang, putar searah jarum jam dan kebalikannya selanjutnya relaks; kemudian kerutkan otot muka seperti menari: cemberut, mata dikedipkan, bibir dimonyongkan kedepan lidah ditekan di langit-langit, dan bahu dibungkukkan. Di lanjutkan selama lima sampai tujuh detik. Anjur klien untuk memikirkan rasanya dan tegangkan otot sepenuhnya kemudian relaks.selama 12 sampai 30 detik. (Greenberg, 2002).
3.    Lengkungkan punggung ke belakang sambil menarik napas dalam masuk, tekan keluar lambung, ditahan. Relaks. Nafas dalam, tekan keluar perut, tahan, relaks; (Greenberg, 2002).
4.    Tarik kaki dan ibu jari ke belakang mengarah ke muka,tahan, relaks. Lipat ibu jari, secara serentak kencangkan betis, paha, dan pantat selama lima sampai tujuh detik. Anjur klien untuk memikirkan rasanya dan tegangkan otot sepenuhnya kemudian relaks.selama 12 sampai 30 detik. (Greenberg, 2002).
           Selama melakukan teknik relaksasi catat respon non verbal klien, jika klien menjadi agitasi atau tidak nyaman, hentikan latihan , dan jika klien terlihat kesulitan relaxing hanya sebagian tubuh,perawat melambatkan kecepatan latihan dan berkonsentrasi pada bagian tubuh yang tegang. (Greenberg, 2002).



BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Teknik relaksasi adalah salah satu bentuk terapi yang berupa pemberian instruksi kepada seseorang dalam bentuk gerakan-gerakan yang tersusun secara sistematis untuk merilekskan pikiran dan anggota tubuh seperti otot-otot dan mengembalikan kondisi dari keadaan tegang ke keadaan rileks, normal dan terkontrol, mulai dari gerakan tangan sampai kepada gerakan kaki.
Terapi relaksasi dilakukan untuk mencegah dan mengurangi ketegangan pikiran dan otot - otot akibat stres karena ketegangan dapat mempengaruhi keseimbangan tubuh. Bila ketegangan terjadi maka tubuh akan menjadi lemah dan akibatnya tubuh tidak dapat melakukan fungsinya secara optimal.

B.       Saran
Dalam menerapkan teknik relaksasi kita perlu mempertimbangkan beberapa persiapan yang harus diperhatikan seperti setting lingkungan yang tenang atau tidak mengganggu, pakaian yang longgar atau tidak mengikat, perut yang tidak sedang kelaparan atau kekenyangan, serta tempat yang nyaman dan tepat untuk mengambil posisi tubuh. Bisa pula ditambahkan aromatherapy dan alunan musik klasik dalam pelaksanaan teknik relaksasi.



DAFTAR PUSTAKA

Jones, Richard Nelson. 2011. Teori dan Praktik Konseling dan Terapi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Utami, M.S. tanpa tahun. Prosedur-prosedur Relaksasi (dlm Subandi ed.). 2002. Psikoterapi : Pendekatan Konvensional & Kontemporer. Yogyakarta : Pustaka Pelajar & Unit Publikasi Fakultas Psikologi UGM.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar