BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Asumsi dasar yang melatarbelakangi
teknik relaksasi adalah bahwa individu memiliki kecemasan-kecemasan yang timbul
dari keadaan fisik maupun psikisnya, sehingga diperlukan usaha untuk
menyalurkan kelebihan energi dalam dirinya melalui suatu kegiatan yang
menyenangkan dan menenangkan.
Terapi relaksasi dilakukan untuk
mencegah dan mengurangi ketegangan pikiran dan otot - otot akibat stres karena
ketegangan dapat mempengaruhi keseimbangan tubuh. Bila ketegangan terjadi maka
tubuh akan menjadi lemah dan akibatnya tubuh tidak dapat melakukan fungsinya
secara optimal. Penggunaan kelompok dalam praktik keperawatan jiwa memberikan
dampak positif dalam upaya pencegahan, pengobatan atau terapi pemulihan
kesehatan seseorang.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas,
rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Apa definisi dari
terapi relaksasi progresif kelompok?
2.
Apa saja cara
mengaplikasikan terapi relaksasi progresif kelompok?
C.
Tujuan
Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas,
tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan
definisi dari terapi relaksasi progresif kelompok.
2. Menjelaskan
cara mengaplikasi terapi relaksasi progresif kelompok.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi
Terapi Relaksasi progresif Kelompok
Relaksasi merupakan upaya sejenak untuk
melupakan kecemasan dan mengistirahatkan pikiran dengan cara menyalurkan
kelebihan energi atau ketegangan (psikis) melalui sesuatu kegiatan yang
menyenagkan.Relaksasi dapat memutuskan pikiran-pikiran negatife yang menyertai
kecemasan (Greenberg:2000).
Teknik relaksasi progresif adalah
memusatkan perhatian pada suatu aktifitas otot, dengan mengidentifikasi otot
yang tegang kemudian menurunkan ketegangan dengan melakukan teknik relaksasi untuk
mendapatkan perasaan relaks (Murphy, 1996).
Teknik relaksasi progresif memusatkan
perhatian pada suatu aktifitas otot dengan mengidentifikasi otot yang
tegang kemudian menurunkan keteganagan
dengan melakukan teknik relaksasi untuk mendapatkan perasaan rileks.
Relaksasi progresif dapat digunakan
untuk penatalaksanaan masalah fisik dan psikososial, termasuk didalamnya
masalah nyeri. Relaksasi yang dihasilkan oleh metode ini dapat bermanfaat untuk
menurunkan kecemasan, kontraksi otot dan memfasilitasi tidur.
1.
Tujuan
a. Membantu
pasien menurunkan stres tanpa pharmakologi
b. Memberikan
dan meningkatkan pengalaman subjektif bahwa ketegangan fisiologis bisa
direlaksasikan sehingga relaksasi akan menjadi kebiasaan berespon pada
keadaan-kaadaan tertentu ketika otot tegang
c. Menurunkan
stess pada individu, relaksasi dalam dapat mencegah manifestasi psikologis
maupun fisiologis yang diakibatkan stress.
2.
Manfaat
Banyak
manfaat nyata dari latihan relaksasi progresif. Burn dalam Utami (2002)
melaporkan beberapa keuntungan yang diperoleh dari relassasi progresif, antara
lain : menurunkan ketegangan otot
mengurangi tingkat kecemasan, masalah-masalah yang berhubungan dengan
stress seperti hipertensi, sakit kepala, insomnia.
B.
Cara
Mengaplikasikan Terapi Relaksasi Progresif Kelompok
1. Kepalkan
kedua telapak tangan, kencangkan bisep dan lengan bawah (sikap Charles Atlas)
selama lima sampai tujuh detik. Anjur klien untuk memikirkan rasanya dan
tegangkan otot sepenuhnya kemudian relaks.selama 12 sampai 30 detik.
(Greenberg, 2002).
2. Kerutkan
dahi ke atas, pada saat yang sama tekan kepala sejauh mungkin ke belakang,
putar searah jarum jam dan kebalikannya selanjutnya relaks; kemudian kerutkan
otot muka seperti menari: cemberut, mata dikedipkan, bibir dimonyongkan kedepan
lidah ditekan di langit-langit, dan bahu dibungkukkan. Di lanjutkan selama lima
sampai tujuh detik. Anjur klien untuk memikirkan rasanya dan tegangkan otot
sepenuhnya kemudian relaks.selama 12 sampai 30 detik. (Greenberg, 2002).
3. Lengkungkan
punggung ke belakang sambil menarik napas dalam masuk, tekan keluar lambung,
ditahan. Relaks. Nafas dalam, tekan keluar perut, tahan, relaks; (Greenberg,
2002).
4. Tarik
kaki dan ibu jari ke belakang mengarah ke muka,tahan, relaks. Lipat ibu jari,
secara serentak kencangkan betis, paha, dan pantat selama lima sampai tujuh
detik. Anjur klien untuk memikirkan rasanya dan tegangkan otot sepenuhnya
kemudian relaks.selama 12 sampai 30 detik. (Greenberg, 2002).
Selama melakukan teknik relaksasi catat
respon non verbal klien, jika klien menjadi agitasi atau tidak nyaman, hentikan
latihan , dan jika klien terlihat kesulitan relaxing hanya sebagian
tubuh,perawat melambatkan kecepatan latihan dan berkonsentrasi pada bagian
tubuh yang tegang. (Greenberg, 2002).
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Teknik
relaksasi adalah salah satu bentuk terapi yang berupa pemberian instruksi
kepada seseorang dalam bentuk gerakan-gerakan yang tersusun secara sistematis
untuk merilekskan pikiran dan anggota tubuh seperti otot-otot dan mengembalikan
kondisi dari keadaan tegang ke keadaan rileks, normal dan terkontrol, mulai
dari gerakan tangan sampai kepada gerakan kaki.
Terapi
relaksasi dilakukan untuk mencegah dan mengurangi ketegangan pikiran dan otot -
otot akibat stres karena ketegangan dapat mempengaruhi keseimbangan tubuh. Bila
ketegangan terjadi maka tubuh akan menjadi lemah dan akibatnya tubuh tidak
dapat melakukan fungsinya secara optimal.
B. Saran
Dalam menerapkan teknik relaksasi kita perlu
mempertimbangkan beberapa persiapan yang harus diperhatikan seperti setting
lingkungan yang tenang atau tidak mengganggu, pakaian yang longgar atau tidak
mengikat, perut yang tidak sedang kelaparan atau kekenyangan, serta tempat yang
nyaman dan tepat untuk mengambil posisi tubuh. Bisa pula ditambahkan
aromatherapy dan alunan musik klasik dalam pelaksanaan teknik relaksasi.
DAFTAR
PUSTAKA
Jones, Richard Nelson. 2011. Teori
dan Praktik Konseling dan Terapi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Utami, M.S. tanpa tahun. Prosedur-prosedur Relaksasi (dlm Subandi ed.).
2002. Psikoterapi : Pendekatan
Konvensional & Kontemporer. Yogyakarta : Pustaka Pelajar & Unit
Publikasi Fakultas Psikologi UGM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar